Sony Mobile Communications Inc., yang awalnya dikenal sebagai Sony Ericsson, adalah salah satu perusahaan teknologi terkemuka yang memproduksi perangkat telekomunikasi, khususnya telepon genggam. Transformasi dari Sony Ericsson menjadi Sony Mobile tidak hanya menggambarkan perubahan nama, tetapi juga mencerminkan langkah strategis besar dalam visi dan arah bisnis perusahaan. Berikut adalah perjalanan sejarah yang mendasari perubahan tersebut.
Era Awal: Kemitraan Sony dan Ericsson (2001-2011)
Pada tahun 2001, Sony Corporation, raksasa elektronik asal Jepang, dan Ericsson, pemimpin di bidang telekomunikasi seluler asal Swedia, membentuk perusahaan patungan bernama Sony Ericsson Mobile Communications. Tujuan utama kolaborasi ini adalah untuk menggabungkan keahlian elektronik konsumen Sony dengan teknologi komunikasi seluler canggih Ericsson.
- Produk Unggulan: Sony Ericsson dikenal dengan peluncuran ponsel inovatif seperti seri Walkman yang fokus pada musik dan seri Cyber-shot yang menawarkan teknologi kamera ponsel terbaik pada masanya.
- Tantangan: Meskipun inovatif, Sony Ericsson menghadapi persaingan ketat dari merek lain seperti Nokia, Samsung, dan BlackBerry, serta kehadiran baru Apple dengan iPhone.
Perubahan Besar: Akuisisi oleh Sony (2012)
Pada awal tahun 2012, Sony memutuskan untuk membeli seluruh saham Ericsson dalam perusahaan patungan tersebut, menjadikannya anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Sony. Kesepakatan ini bernilai sekitar $1,47 miliar USD.
Motivasi di Balik Akuisisi:
- Integrasi Ekosistem Sony: Sony ingin mengintegrasikan smartphone dengan produk lainnya, seperti televisi Bravia, konsol PlayStation, dan perangkat audio, untuk menciptakan ekosistem digital yang kohesif.
- Penguatan Merek: Sony melihat peluang untuk memperkuat mereknya dengan menghilangkan nama Ericsson, sehingga seluruh produk menggunakan merek "Sony."
- Kontrol Penuh: Dengan kontrol penuh, Sony dapat lebih leluasa dalam mengambil keputusan strategis tanpa perlu melibatkan pihak eksternal.
Transformasi Menjadi Sony Mobile
Setelah akuisisi selesai, perusahaan ini secara resmi diubah namanya menjadi Sony Mobile Communications Inc.. Langkah ini menandai komitmen Sony untuk menjadi pemain utama dalam pasar smartphone global.
- Fokus Baru: Sony Mobile mengarahkan fokus pada pengembangan smartphone premium di bawah merek Xperia, dengan fitur seperti layar berkualitas tinggi, kamera beresolusi tinggi, dan integrasi dengan teknologi Sony lainnya.
- Pasar Target: Sony Mobile memutuskan untuk fokus pada wilayah dengan permintaan tinggi, seperti Jepang, Cina, Taiwan, dan beberapa negara Eropa.
Tantangan dan Restrukturisasi (2015-2019)
Meskipun Sony Mobile memperkenalkan berbagai inovasi, seperti smartphone tahan air dan kamera berteknologi tinggi, perusahaan menghadapi persaingan ketat dari Samsung, Apple, dan produsen ponsel Cina seperti Huawei dan Xiaomi.
Pada tahun 2019, Sony mengumumkan restrukturisasi bisnis smartphone-nya. Langkah ini melibatkan:
- Penutupan Operasional di Beberapa Wilayah: Fokus hanya pada pasar yang potensial.
- Integrasi Divisi: Sony Mobile digabungkan dengan divisi elektronik lainnya, seperti TV, kamera, dan audio, untuk menciptakan sinergi yang lebih kuat.
Kesimpulan
Transformasi Sony Mobile dari Sony Ericsson mencerminkan perubahan besar dalam strategi bisnis perusahaan. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Sony terus berusaha mempertahankan kehadirannya di pasar smartphone global melalui inovasi dan integrasi dengan ekosistem produknya.